Selasa, 19 April 2016

Resiko Pacar Pelaut so Happylah hahah




Suka duka punya kekasih seorang pelaut


Menjadi pacar seorang pelaut memang sangatlah besar resikonya.
Tapi AKU TIDAK AKAN PERNAH menyesal
menjadi kekasih ataupun istrinya kelak !!

Saat itu aku duduk dibangku SMP,dia yang aku panggil dengan sebutan Mas karena umur dia 4 tahun diatas umurku.Gak pernah berpikiran pingin punya pacar pelaut, jangankan pelaut pikiran buat punya pacar aja gak ada hahaha.
Berawal dari dia minta nomor hp disitulah kita mulai akrab padahal sih masih satu desa tapi memang kita sebenarnya gak saling kenal (kan sombong hahaha),kedekatan kita saat itu ialah hanya sebatas kakak beradik, dia jadikan aku sebagai tempat curhatannya dia tentang pacarnya jadi sebelum kita pacaran aku udah tau semua rahasianya dia hahah. Banyak yang dia ceritain ke aku bahkan detik-detik mau putus juga cerita ke aku, dan TENGTOTTTT akhirnya dia beneran putus sama ceweknya itu, yang lebih parahnya dia diputusin dengan alasan si cewek udah punya pengantinya dia,dih kasian ya diputusin karna cowok lain hahaaha piss.

Nah ini nih awal kita menjalin asmara hahah.
Tanggal 1 januari 2011 tanggal yang cantik bukan?haha ya iyalah. Malam tahun baru pastinya malam yang ditunggu-tunggu para semua kalangan untuk melihat petasan nyala, tapi beda dengan aku, aku hanya menikuti acara om-om dan temen-temen bokapku pada bakar-bakar ikan saja dirumahku. Karna dirumahku rame ada acara gituan si calon doi akhinya pingin ngikut juga sekalian katanya sih buat deketin aku haha dan ibuku mengijinkan dia untuk main ,tepat pergantian detik,menit,jam,tanggal,bulan bahkan tahun si calon doi ngungkapin perasaannya dia ke aku kan  so sweet duh jadi klepek-klepek heheh. Dan akupun mengiyakan padahal saat itu statusku masih pacar orang, jahat ya aku hahah tapi masa bodohlah. Seiring berjalannya waktu pacar pertamaku mengetahui semua kebohonganku dan tanpa basa basi aku mutusinnya, dibilang jahat ya jahat tapi ini pilihanku wekk.

Lulus SMP dan aku lanjut ke SMA Negeri,disini ngerasain suka dukanya, Masuk SMA masih ditemenin doi baru sampai-sampai saat MOS tiba apapun keperluanku dia yang mengurusinya.MOS selesai dan akupun dinyatakan menjadi siswa di SMA itu, seiring berjalannya waktu mendengar bahwa si doi mau melanjutkan study’nya sebagai taruna pelayaran di Semarang sedangkan aku di Pemalang so syedih kan, harus LDR’n gitu. Kini tiba saatnya dia masuk ke kampusnya itu dan yang bikin sedih itu si doi harus mengikuti kegiatan yang namanya Mantab Bintal dan itu artinya dia gak bisa kamunikasi denganku selama 1minggu, iya sih seminggu itu belum apa-apa tapi bagiku yang baru ngerasain LDR so berat banget. Aku jalani seminggu itu tanpa komunikasi dengan dia dan akupun mampu sampai akhirnya dia selesai dengan kegiatan itu alangkah senangnya aku langsung dapat sms dari dia dan dia mengatakan kangen ke aku ,hahaha. Sekarang saatnya dia masuk keperkuliahan dan ini artinya bakalan jarang ada waktu untuk bertemu tapi aku anggap itu semua resiko,kita bertemu hanya sebulan sekali itu pun hanya sehari saja yaampun singkat banget bukan , saat dia pulang aku selalu meluangkan waktu untuk bertemu dengan dia.  Sampai aku lulus SMA aku menjalin hubungan dengan dia.

He is my sailor and i love him :*





Berlayarlah dan Jagalah Hubungan Kita

Punya Pacar Pelaut?? Siapa Takut!! PART 2

"Kok mau si pacaran sama taruna pelayaran? kan jarang ketemu,jarang komunikasi."
"Nanti kalo udah nikah ditinggal mulu lho..emang sanggup ngurus anak sendirian?"
"Jangan mau sama pelaut,nanti istrinya banyak,di setiap pelabuhan ada istrinya"
"Punya pacar tp berasa gak punya pacar,gak capek??"

Mungkin kalian yang mempunyai pacar atau suami yang berprofesi sebagai pelaut sudah tidak asing dengan pertanyaan seperti pertanyaan di atas. Ya,memang sebuah kewajiban mempunyai stock sabar yang lebih dari pasangan lain untuk pacar atau istri seorang pelaut. Jujur saja memang sangat berat rasanya mempunyai status pacar atau istri dari pelaut. Mulai dari jarangnya komunikasi dan pertemuan hingga tidak mempunyai tempat untuk sekedar berbagi cerita. Hal ini pun sedang saya rasakan,mulai dari pertanyaan pertanyaan dan pandangan negatif tentang pelaut dari orang di sekitar kita,terkadang terasa lelah untuk berada disituasi seperti ini untuk waktu yang lama,tetapi saya selalu mengingatkan diri saya sendiri bahwa setelah semua rintangan ini kami akan mendapatkan kebahagiaan. Jika medapatkan pertanyaan seperti pertanyaan-pertanyaan di atas,cukup jawab dengan senyuman lalu "tergantung pribadi masing-masing,tidak semua pelaut seperti itu" dan hal itu sudah saya buktikan.

Part 2
3 tahun lamanya aku pacaran sama taruna pelayaran dan saatnya dia harus prala artinya aku bakalan ditinggal dia lama. Saat itu tahun 2014 tepatnya di bulan April dia berangkat ke Jakarta untuk mencari perusahaan kapal yang akan dia jadikan tempat pralanya dia, hampir beberapa bulan dia dijakarta gak ada hasil tapi aku selalu suport dia untuk selalu bersabar,tepat bulan Juni alhmdulilah dia mendapatkan kapal, ada rasa senang ada rasa sedih, sedih karna akan ditinggal begitu lama,masa prala dia ialah 1tahun artinya aku harus kuat menahan rindu L. Aku selalu berdoa agar dia selalu dalam lindungan yang maha kuasa. Berminggu-minggu tanpa kabar dari dia rasanya rindu sekali berharap kapal dia cepat-cepat sampai dan bersandar agar ada sinyal untuk mengabariku.

Singkat cerita dibulan Oktober tepatnya 4 bulan selama dia berlayar,saat itu dia mengabariku bahwa kapal dia akan bersandar disemarang dan dia akan berusaha untuk pulang ke rumah alangkah bahagianya aku mendengar bahwa dia akan pulang. Tibalah kapal dia disemarang dan dia langsung bergegas mencari taksi untuk pulang kerumah. Sesampai dia dirumah berhubungan rumah kita masih 1 desa jadi malam hari dia main kerumahku untuk menemui aku, aku benar-benar bahagia bisa bertemu dengan dia walaupun hanya dalam hitungan jam saja,setidaknya aku bisa melepas rinduku ini. Dia pulang hanya sehari saja paginya dia harus kembali kesemarang dan harus berlayar lagi,aku merasakan sedih itu kembali. Pagi telah tiba saatnya dia harus kembali untuk berlayar begitu sedihya aku yang gak bisa mengantarnya kepelabuhan karna setatusku mahasiswa yang saat itu aku harus masuk perkuliahan. Kita berjanji untuk saling menjaga hubungan kita.

Bulan Desember hampir selesai, tahun akan berganti dan artinya tepat 4 tahun aku menjalin hubungan sama si dia. Akan ada moment terindah yang memang harus dilewati bersama tapi saat itu aku sedih karna dia masih berlayar tiba* dia mengabari kapalnya akan bersandar lagi disemarang tepat tahun baru yaitu hari jadian kita, dia menyuruhku untuk menemuinya disemarang, ini kesempatanku untuk bisa bertemu dia kembali, kebahagiaan kini menyelimutiku dan akhirnya aku berangkat kesemarang ditemenin sama saudaraku yang sudah aku anggap sebagai kakaku sendiri. Sesampai disemarang lagi lagi aku bertemu hanya dalam hitungan jam tapi semua aku anggap resiko jadi pacar pelaut so gpp deh. Semalaman kita bertemu kini saatnya dia harus kembali berlayar dia pamit ke aku dan aku bener-bener sulit untuk melepasnya, aku menangisi kepergiannya dia mencoba menenangkan aku agar tidak menangis dan akupun pura-pura untuk tegar walaupun itu sulit,dia kecup keningku dan berkata baik-baik ya, setelah itu dia sudah tidak bisa menemuiku kembali walaupun kapal dia bersandar kembali dan aku harus menunggu sampai prala dia selesai .


Semua akan Indah Pada Waktunya

Antara Jarak dan Waktu, aku... kamu...kita.....

"it's us vs time and distance, but i know we'll win-quote"....
Sekarang aku udah kebal dengan omongan pelaut itu gak setia pelaut itu istrinya banyak dan blablablablalalal. Cuek aja bagi kalian yang punya pacar pelaut, gak semua pelaut gitu kan karna aku sendiri hampir 5 tahun pacaran sama pelaut.
Lanjut dari part 2 ,ini benar-benar kisah nyata
Masa prala pacarku ialah 1 tahun itu benar-benar waktu yang lama tapi aku mampu melewati itu semua. 1 tahun itu berlalu dan selesai sudah masa prala pacarku senangnya bakalan ketemu kembali dengan dia. Tepat dibulan Juni 2015 dia selesai prala dan saatnya untuk kembali ke aku dan keluarganya. Senangnya gak terbayangkan hari-hariku bakalan bareng dia sebelum dia laporan ke kampusnya. Dia pulang dan banyak hari-hari yang aku lewati bersama dia. Dan ada saatnya untuk di tinggal kembali ,bukan ditinggal untuk berlayar tapi ditinggal ke semarang untuk laporan pralanya, disitu dia berjuang untuk menuju kemenangan artinya laporan yang dia buat harus benar-benar mendapatkan tandatangan dari beberapa dosen, untuk mendapatkan itu semua juga gak mudah dia harus benar-benar menguasai isi laporan yang dia buat,ya bisa dikatakan kalau di universitas itu namanya kayak semacam sekripsi dan harus melewati ujian skripsi dulu kalau mau mendapatkan gelar. Doaku kali ini semoga selalu diberi kelancaran. Doaku terkabul akhirnya dia lancar segalanya dan moment yang dia tunggu-tunggu kini adalah wisudanya , kebahagianya juga kebahagiaanku.
23 September 2015 dimana dia akan melaksanakan wisudanya jauh-jauh hari semua dia persiapkan, sebagai kekasihnya akupun ikut mendampinginya ,aku begitu merasakan kebahagiaannya,dia menunjukan bahwa dia mampu melewati itu semua perjuangan dia dalam perkuliahan perjuangan dia dalam masa prala bahkan perjuangan dia untuk mencapai ini semua. Aku bahagia bisa menemaninya dari pertama dia msuk perkuliahan sampai dia wisuda. Dan aku melihat kebahagiaan itu pada kedua orang tuanya juga, begitu bahagiannya kedua orang tua dia sampai mereka meneteskan air mata sambi memeluknya ,aku ikut meneteskan air mata bahagia melihat dia dan keluarga dia yang meningatkanku pada orang tuaku. Begitu besar pula perjuangan orang tua kita,mereka lewati panas hujan untuk membahagiakan kita untuk membiayai kita untuk mengantarkan kita ke kebahagiaan dalam benak mereka yang ada hanya mereka ingin melihat kita bahagia karna kebagiaan anak ialah kebahagiaan orang tua. Terima kasihlah pada orang tua kalian.
Kembali ke cerita. Semua telah aku lewati baik suka duka menjadi pacar pelaut. Mungkin banyak diluar sana yang mencibir sosok pelaut tapi bagiku pelaut itu sama-sama sebuah profesi yang tidak jauh beda dengan profesi lainnya seperti dokter, pengusaha, petani, pegawai negeri, guru, dll. Hanya saja ini yang membedakannya yaitu resiko profesi pelaut adalah jauh dari keluarga dan tidak pernah bisa bersama orang yang mereka sayang, maka kita juga harus siap untuk menerima segala resikonya untuk bisa bertahan sendiri saat harus ditinggal jauh dalam waktu yang tidak sebentar dan kita juga harus siap untuk menjadi wanita hebat yang berbeda dari wanita "normal" lain yang ada di sekitar kita, karena pada dasarnya hal itu akan menjadikan kita kuat dan tegar, ya bila kita sudah yakin pasti akan ada makna dan cerita indah yang dapat anda banggakan kepada anak cucu nanti dan mungkin kita akan bisa lebih memaknai arti kehidupan, kasih sayang dan bagaimana pentingnya kepercayaan, komunikasi dan  yang paling penting kita akan tau betapa keluarga dan orang2 yang kita sayangi itu adalah harta yang paling berharga dan mahal yang tak bisa di dapatkan dimanapun. 5 tahun aku menjadi pacar seorang pelaut dan doaku sekarang semoga selalu langgeng dan bisa mencapai ke acara ijabkobul bahkan langgeng dunia akhirat. Aminnn
Note’s :

Pelaut bukanlah alasan aku mencintainya . Akupun tak memandang semua itu, aku tetap mencintainya bagaimanapun keadaannya itu. Sampai aku tau bahwa aku harus siap menjadi wanita “tidak biasa” menghadapi status dia sebagai seorang pelaut.
Pelaut! Pelaut itu tak jauh beda dengan yang lainnya. Tak lebih berharga, tak lebih istimewa. Kita harus banyak bersyukur dengan semua itu. Diluar sana banyak sekali yang lebih galau di banding kita karna jauh dari pasangan.

Keberuntunganku kali ini adalah bukan semata aku ingin pamer dan bangga tapi, Keberuntungan ini adalah perjuangan kita. Menjadi kekasih, istri pelaut itu semua membutuhkan banyak perjuangan. Kekasihku, tak peduli pangkat dan jabatannya apa, tak peduli gajinya sebanyak apa, tak peduli seragamnya bagaimana, aku akan tetap bangga mendampinginya..
Bagiku, dialah yang layak menemaniku, dan menerimaku sebagai kekasihnya, I love you him.. very much :*



Untuk Engkau yang Aku Tunggu

Kata Romantis 

"Meski kita berjauhan tapi ingatlah bahwa kita masih berada di bawah langit yang sama"

"Kita adalah pasangan yang sempurna hanya saja ada jarak yang membuat kita terpisah"

"Cinta sejati sekalipun terpisahkan jarak namun perasaan tidak akan pernah berubah dan perasaan di hatiku hanya untukmu"

"Lupakan masa lalu dan lihatlah ke masa depan. Ingat, hidup menuju ke masa depan,bukan ke masa lalu"

"Mengingat masa lalu yg buruk hanya akan membuat kita semakin hidup dalam sebuah rasa benci dan amarah"

"Masa lalu adalah salah satu dari sekian banyak batu2 kecil dalam suatu hubungan "

"Coba deh renungin. Mau gt lepasin pasangan yg kaya gt? Yakin bakal dapet yg lebih? "

"Kurang apa lagi coba, udah dikasih pacar yang mandiri, kuat, dan tetap sabar nunggu walau dipisahkan jarak "

"Aku hanya ingin km sadar bahwa aku sangat sabar nunggu kamu"

"Stop untuk berfikiran negatif ke pasangan. Sabar, namanya juga jauhan "

"Ingin rasanya untuk meredam emosi agar hubungan kita ttp baik2 sj. Tp aku tak bisa sendiri, aku butuh km. Cobalah tuk bersikap dewasa "

"Terjebak emosi hanya akan membuat kita tidak bisa memahami dan saling mengerti "

"Sampai sekarang aku masih berusaha berjuang dan mempertahankan semua "

"Mencintai itu tentang hati, bukan jarak "

"Jika jarak bisa kita taklukan, semuanya akan baik-baik saja sayang "

"Jika ada perempuan yg mencintai dan memperjuangkan mu mengapa km malah sibuk memerhatikan yg tak mencintaimu? Cobalah belajar setia"

"Aku yakin bahwa yang selalu ada di dalam hati pasti akan menang banding yg ada di tatapan mata meskipun terpisah jarak "

"Aku jg ingin saat dimana "kita" membuat dunia cemburu. Dunia yg selama ini meremehkan hubungan kita "
'Aku ingin saat itu segera tiba, saat dimana kamu tak lagi jauh dariku & menggenggam jemariku saat aku mersa sendiri"

Mungkin cukup ini dulu tentang Kata Romantisnya, ntar psati di update dengan yang baru oke....selamt LDR :D

Kunci Keharmonisan Bersama Pelaut

Berikut saya bagikan Kunci keharmonisan keluarga pelaut:
1.     Insiatif untuk saling mengabari
Memang sangat susah untuk dapat kabar dari mereka, tetapi sebagai seorang istri maupun pacar pelaut menanyakan kabar meskipun dia balas hanya sesekali.  Dan saya jujur bahwa saya ingin supaya dia selalu mengabari saya manakala dia sudah sampai pelabuhan.  Berusahalah sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dan member perhatian timbale balik.
2.    Jaringan doa
Doa merupakan penguat hubungan.  Meskipun saya dan pacar sayajauh tetapikami satu dalam doa-doa kami.  
Doa membuat dia bertahan mendadapi gelombang samuderadan doa membuat beliau mengubungkan dua Negara yang terpisah oleh lautan.  
3.    Kesetiaan
Memelihara kesetiaan bukan suatu hal yang gampang.  Ada banyak gadis di luar sana yang menggiurkan, ada banyak godaan di darat yang mungkin saja terjadi.  Tetapi kuncinya adalah tetap menjaga hati.  Sang suami yang baik adalah suami yang tidak hanya menyingkirkan pria lain dari istrinya tetapi juga menyingkirkan wanita lain dari hidupnya.
4.    Mengingat kebaikan lebih banyak daripada kelemahan/keburukan
Ada keuntungan menjadi istri pelaut antara lain adalah rekening bengkak setiap bulan,
Tidak repot menyiapkan menu makan dan mencuci pakaian suami selama berlayar,
Jarang bertengkar,
dan ketika suami pulang ke rumah rasanya kita kayak baru menikah lagi. Tak ada rasa bosan.
5.    Mengatur keuangan secara bijaksana.
Mentang-mentang gaji suami gedhe, trus istri seenaknya aja belanja, boros, dan pelit terhadap keluarga.  Itu juga bisa merusak keluarga.
Belanjalah seperlunya dan berdandanlah seperlunya.  Jangan sampai ada pikiran yang buruk terhadap kita, bahwa semenjak suami berlayar kita malah foya-foya dan menggaet pria lain.
Jangan sampai ketika suami berlayar digoyang ombak, istri digoyang tetangga.

Demikian kunci bahagia keluarga pelaut, kiranya bermanfaat bagi para olive dan popeye.

Senin, 18 April 2016

Menyedihkan ,,,,,,,


Cerita Cinta Pelaut sebelumnya : Pandangan Yang Salah Terhadap Pelaut

Mari kita simak bersama dengan judul Cerita Cinta Seorang Pelaut Yang Mengharukan, bagi yang tidak terharu bisa komentar di bawah ini.

Seorang pemuda miskin sangat mencintai seorang wanita kaya. Suatu hari pemuda itu melamar si wanita itu. 

Wanita itu berkata: "Dengar ya, gaji bulananmu sama dengan pengeluaran harianku...!!! Haruskah aku menikah denganmu? Aku tidak akan pernah mencintaimu. Jadi, lupakan diriku dan menikahlah dengan orang lain yang setingkat denganmu." 
Cerita Cinta Pelaut

Tapi entah kenapa si pemuda tidak bisa melupakannya begitu saja. 10 tahun kemudian, mereka bertemu disebuah outlet Pizza daerah Cipulir. Wanita itu berkata, "Hei Kamu!!! Apa kabar? Sekarang aku sudah menikah
lhoo... Apakah kamu tahu berapa gaji suamiku? Rp. 10 juta perbulan! Dapatkah kamu bayangkan? Dia juga sangat cerdas." 

Mata pemuda itu berlinang air mata mendengar kata-kata wanita itu, namun tetap berusaha tersenyum. Beberapa menit kemudian suami wanita itu datang. Sebelum wanita itu bisa mengatakan sesuatu lagi, 

Suaminya berkata: "Capten...?! Saya terkejut melihat Anda di sini. Kenalkan ini istri saya." 

Lalu dia berkata kepada istrinya, "Kenalkan Nakhoda kapal tempatku bekerja, Capten masih lajang lho... Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah. Malang nian gadis itu... Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu?" 

Wanita itu merasa terkejut dan malu sehingga tidak berani melihat ke dalam mata si pemuda. 

Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan... Setelah semua terjadi timbullah sebuah penyesalan dari dirinya......

"Pelaut hanya tak mempunyai nama harum didaratan. . . namun perjuangan demi keluarga tdk diragukan lagi... #salam pelaut

Begitulah Cerita Cinta Pelaut Yang Mengharukan, cukup singkat dan mudah dibayangkan apabila ada dalam kehidupan nyata.

Cerita Istri Pelaut

Jadi Istri Pelaut ?? Tantangannya ?? 

Banyak orang yang berpendapat negatif tentang seorang pelaut...seperti nasehat seorang ibu kepada anak perempuannya "nak,jangan sampai kau kecantol sama pelaut seperti tetangga kita itu...baru saja menikah sekarang sudah ditinggal pergi...apa lagi kalo nanti kau akan melahirkan,belum tentu suamimu bisa menemanimu". Dan banyak lagi kesan2 negatif dari seorang pelaut.Tapi ada juga yang perpendapat kalo jadi istri pelaut kau pasti akan cepat kaya,tak ada yg melarangmu utk berbelanja apapun yg kau suka. Tak sedikit jg orang tua yg ingin anak gadisnya mendapatkan suami seorang pelaut. Tapi kadang mereka tidak paham dengan profesi ini. Padahal kalo kita dapat berfikir lebih dalam dengan profesi ini,kita akan menemukan betapa kerasnya hidup diatas kapal. Profesi yg menuntut kerja selama 24 jam dan tanpa libur,bahkan tanpa dapat menuntut utk libur dihari ini libur nasional sekalipun.Dan sudah pasti resiko yg dihadapi lebih besar dibandingkan dengan kerja didarat.Pagi,siang,malam yg mereka lihat hanya bentangan laut yg tak tahu dimana batasnya. Semua itu dilakukan selain karena tuntutan profesi jg karena mereka harus memberi makan keluarganya dirumah.Walau ada jg kalanya mereka butuh hiburan selayaknya seorang manusia,hanya saja jenisnya dikembalikan lagi pada pribadi dan iman mereka...Dan kalo ada orang yg berkata pelaut istrinya banyak...tidak jg karena tetangga saya hanya seorang pegawai negeri,tp dia mempunyai istri lebih dari dua. jd tak perlu jd pelaut utk hanya memberbanyak istri..."saling percaya" dan "dapat dipercaya" mungkin hanya itu modal untuk menjalin hubungan yg harmonis dengan seorang pelaut.dan satu hal lagi "Pelaut Juga Manusia" yg punya banyak kelemahan dan kadang tak tahan dengan godaan.Berdoalah saja semoga itu tak terjadi dengan suami atau calon suami anda
Menjadi seorang istri sebetulnya sudah merupakan sebuah status yang cukup menantang.. karena perubahan status dari jomblo menjadi istri seseorang.Namun, mungkin keadaan menjadi makin menantang.. ketika calon suami adalah seseorang yang memiliki pekerjaan dengan stigma negative yang cukup berat. Meskipun tentu saja, banyak profesi lain yang berat juga ya ?. 
Tapi kata PELAUT.. jarang sekali mendapatkan apresiasi yang baik dari orang awam. Padahal boleh dibilang profesi pelaut termasuk yang disebut-sebut dalam alqur’an sebagai salah satu profesi tertua di dunia.
Bayangkan saja.. di jamannya nabi NUH as.. telah ada kapal besar.. siapa yang mengendalikannya kalau bukan para pelaut ?
Oleh karena itu, rasanya terpanggil sekali hati ini untuk bercerita.. bagaimana tantangan hidup yang aku dapatkan ketika Allah jodohkan dengan seorang pria dengan profesi sebagai pelaut….
Tantangan pertama… : Pertanyaan dari temen dan keluarga mengenai kesetiaan seorang pelaut
Ya… semua rata-rata mempertanyakan kesetiaan seorang Pelaut. Sebuah pertanyaan aneh sebenarnya mengingat, bukankah kalau ditotal dari jumlah perbandingan seluruh suami yang bekerja.. pelaut tidak menempati ranking tertinggi untuk berselingkuh ?
Coba kita bandingkan dengan anggota DPR, DPRD, atau PNS sekalipun, belum lagi para eksekutif muda. Gak terhitung kasus perselingkuhan dan ketidaksetiaan mereka kan ?
Jadi, ketika seseorang bertanya kepadaku.. apakah aku tidak takut nanti sang Pelaut berselingkuh ?. Aku jawab dengan tegas.. AKU TIDAK TAKUT dan TIDAK KHAWATIR,  karena berselingkuh itu bukan karena profesi.. tapi kemauan si suami itu sendiri. Meskipun dekat istri sekalipun, jika memang sudah niat dan ada kesempatan, pasti dilakukan..
Jadi… kesetiaan seorang pelaut.. sama saja dengan kesetiaan suami-suami yang lain. Semuanya sangat individual..
Tantangan kedua..: Ditinggal berbulan-bulan oleh suami
Ini tantangan yang cukup berat sebenarnya.. Apalagi aku alami ketika baru 6 bulan menjadi pengantin baru.
Jika dulu aku terbiasa ditinggal Papa kerja keluar kota berhari-hari dan berminggu-minggu,  aku tidak pernah khawatir. Aku tidak pernah mengerti perasaan Mama saat itu..
Namun sejak menjadi seorang istri Pelaut, mau tidak mau..berbulan-bulan aku ditinggal. Aku jadi merasakan apa yang dirasakan Mama selama ini. Meskipun Papaku bukan pelaut, namun pekerjaannya selalu membuat beliau meninggalkan keluarga.
Rasanya memang berat, karena setiap persoalan yang muncul dalam diri, keluarga dan lingkungan..harus aku hadapi dan cari solusinya sendiri. Memang sih ada alat komunikasi, ..tapi gak setiap saat ada signal ataupun alat komunikasi yg bisa digunakan di laut lepas sana kan ?
Rasa khawatir sering sekali muncul, jauh lebih sering dari rasa rindu ke suami. Mungkin karena medan pekerjaannya yang tidak dapat diprediksi. Tak jarang,  air mata menjadi teman sehari-hari karena mengkhawatirkan nasib suamiku disana.
Walhasil, selain terlatih untuk sabar menanti suami, aku juga jadi makin kuat dan sabar  menghadapi berbagai ujian sebagai pengantin baru, termasuk beradaptasi dengan keluarga suami dan pihak lainnya.
Tantangan ketiga : Adaptasi dengan keadaan dan godaan dari orang sekitar
Ini juga tantangan berat…
Tak sedikit teman kerja, senior ataupun teman kuliah yang mengetahui kalau aku sering ditinggal dan mempunyai suami seorang pelau, maka sering berseloroh  ke arah yang negative dan tidak menyenangkan. Belum lagi komentar-komentar jorok seputar suami istri..
Aku tidak pernah meladeni, boleh dibilang aku pun tidak pernah ikut  tertawa dengan seloroh mereka. Tidak jarang aku langsung meninggalkan mereka, bahkan menunjukkan muka tidak suka kearah mereka langsung, sekalipun mereka adalah para seniorku atau teman kuliahku. Ada juga orang  yang awalnya seperti mengajak diskusi kuliah, ujung-ujungnya membahas hal yang tidak perlu dibahas terkait masalah hubungan suami istri..
Untuk yang seperti ini aku tidak sungkan untuk membentaknya dan mempermalu orang tersebut di kelas atau dimuka orang ramai.
Aku jadi berpikir…
Kata orang .. Pelaut tidak setia.. Pelaut suka ganggu perempuan..
Namun yang aku alami malah sebaliknya.. teman kuliah atau kolega di kampus, justru menggangguku dan cenderung mengumbar kata-kata tidak pantas diucapkan oleh seseorang yang berpendidikan..
Jadi tak perlu pembuktian secara khusus untuk menunjukkan bahwa laki-laki hidung belang atau tidak setia itu,  tidak mesti seorang Pelaut, Iya kan ?
Tantangan keempat : Kalau berkumpul.. adaptasi terus menerus…
Benar sekali…
Ini aku rasakan setiap kali suami cuti dari pekerjaannya beberapa minggu…
Aku harus adaptasi berbagai hal..mulai dari kebiasaan yang biasanya dilakukan sendiri ketika suami berlayar, hingga hal-hal kecil sekalipun..
Tak jarang, diawal-awal masa berkumpul lagi..aku sering sekali terkejut ketika bangun tidur ada laki-laki disampingku. Aku benar-benar kaget lho …
Biasanya ini terjadi di hari-hari pertama kumpul lagi..
Belum lagi beradaptasi dengan sifat-sifatnya yang belum banyak aku ketahui dan pelajari karena sering kali belum kenal betul..tau-tau si suami udah harus berlayar lagi…
Seru sih ! Karena jadi menemukan hal-hal baru setiap hari…
Meskipun juga tidak dipungkiri..ini semua dapat dijalani dengan adaptasi yang baik karena diimbangin dengan kerja keras untuk menghindari konflik.
Sebetulnya…
Banyak lagi tantangan-tantangan yang ada ketika kita menjadi seorang istri, apalagi menjadi seorang istri yang suaminya berprofesi tertentu seperti Pelaut…..
Namun secara garis besar… ini semua harus bisa dihadapi…
Aku juga merasa punya semacam obligasi atau kewajian untuk mampu mengikis stigma negative yang sering muncul terkait profesi Pelaut ini…Mudah-mudahan aku bisa….

Kesetiaan Pelaut

Kata Mutiara Kesetiaan Seorang Pelaut, Kesetiaan adalah simbol cinta yang baik dan selaras, bahkan kesetiaan adalah loyalitas seseorang terhadap yang dia cintai sehingga tidak berpaling ke yang lain. Dalam hal kesetiaan pelaut memang membutuhkan pendamping yang setia, dikarenakan pekerjaan yang menjadi alasan bahwa pelaut akan jarang pulang. Bagi anda yang mempunyai suami pelaut siap siap saja untuk setia dan bersabar menanti suami pulang. Mungkin anda akan membutuhkan Kata Mutiara Kesetiaan Seorang Pelaut seperti yang akan kita bahas dibawah ini.
Kata Mutiara Kesetiaan Seorang Pelaut

Benarkah Pelaut Setia?


Jika bertanya demikian kita harus berpandangan yang luas, kesetiaan adalah hak setiap insan manusia. Kebanyakan dari mereka menganggap pelaut itu tidak setia, hal ini dengan adanya rumor bahwa pelaut suka berbuat seenaknya ketika di pelabuhan yang mereka singgahi. Benarkah demikian jawabanya adalah belum tentu. Pelaut adalah manusia biasa pelaut hanyalah sebuah profesi/pekerjaan yang sama dengan mereka yang didarat cuma perbedaan tempat saja, dilaut dan didarat.


Jadi semua tergantung pada manusianya saja, pandangan buruk terhadap pelaut lebih baik dihilangkan saja, sama dengan pandangan buruk mereka yang bekerja didarat.

Hubungan jarak jauh memang menyakitkan, bagaimana tidak sakit dihati karena jarang sekali bertemu padahal urusan cinta apalagi sudah ada ikatan suami istri pasti sangat membutuhkan kemesraan bersama. Namun apa daya, profesi dan pekerjaan membuat seorang pelaut rela meninggalkan keluarga dan orang yang dicintainya dirumah. Sebenarnya bukan hanya pelaut para pekerja didaratpun demikian, contohnya saja mereka yang suaminya bekerja di pabrik atau dikantor luar kota, sangat mungkin sekali jarang bertemu.

Kata Romantis Untuk Mereka

Kata Romantis Pelaut Untuk Pasanganya, Hayooo yang jadi istri pelaut or yang ngerasa kamu popay pasti adakalanya merenung dan sering kali galau. Pelaut dan pasangan memang identik dengan LDR dah pada tau kan LDR? yah.... long distance relationship sebenernya gak cuma pelaut yang ngalamin ini, bahkan profesi di daratpun banyak yang ngalamin LDR ini. Percaya atau tidak seharusnya Istri yang paling setia adalah istri pelaut, karena semua pelaut pasti menginginkan istrinya setia. Perlukah Kata Romantis Pelaut Untuk Pasanganya bagi saya perlu banget, karena hal ini untuk menghibur ketika sedang jauh sedang LDR gitu hehe.
Kata Romantis Pelaut Untuk Pasanganya

Baiklah para Popay and Olivers sejati tak sabar rasanya apa saja sih Kata Romantis Pelaut Untuk Pasanganya. Sebaiknya jaga Sistem Cinta yang romantis diantara kalian tidak ada pertengkaran dan perselisihan apapun demi keluarga. Demi Cinta and Cita cita.

Kata Romantis Pelaut Untuk Pasanganya

"Air mata mengalir, ada dirimu di pikiranku, ada cinta di hatiku dan ada samudra luas yang membentang… aku tetap sayang kamu"

"Jarak yang begitu jauh memisahkan kita takan pernah membuat hati kita terpisah"

"Meskipun jarak kau dan aku dibatasi samudera, cintaku padamu takan lenyap oleh ombaknya"

"Tak perlu mengukur jarak yang memisahkan kita, ukur saja besar cintaku kepadamu"

"Menunggumu datang dipelukanku membuatku tak sabar untuk segera bertemu denganmu"

"Jarak boleh saja membuat raga kita terpisah namun ikatan cinta kita akan tetap menyatu"

"Aku mengerti kamu jauh dari sisiku, tetapi aku masih bisa melihat senyum manismu dan merasakan hangat pelukanmu"

Pelaut Sejati Pasti Pulang

Wahai pelaut sejati, pengembara samudera
Jangan pernah ada kata kandas apalagi jera

Meski kapalmu retak dihantam gelombang
Meski kapalmu terkoyak digores batu karang

Wahai pelaut sejati, penguasa lautan biru
Hati setegar laut setegar karang, jadikanlah dirimu

Kelak semua badai pasti 'kan berlalu
Masih besar harapan 'tuk kembali bertemu

Pelaut sejati pasti 'kan pulang kembali ke dermaga
Meski ada seribu luka di sekujur tubuhnya

Seluas-luas samudera pasti bertepi
Setiap ombak bergerak mencari pantai

Ketika terlihat burung-burung beterbangan di cakrawala
Pertanda daratan di depan sana,  meski sayup-sayup terlihat mata

Harapan kembali selamat semakin nyata
Segeralah bergegas ke daratan di depan sana

Pelaut Sejati Pasti Pulang

Segeralah berlabuh di dermaga biru menyala
Meski itu cuma dermaga kecil di tengah samudera

Ketika telah tercium bau daratan
Bersuka-rialah wahai petualang jantan

Lempar jangkar jauh-jauh agar tersangkut
Lempar hingga terbenam di dasar laut

Gulung dan simpan semua layar masa lalu
Ikat erat semua itu dengan simpul mati di hatimu

Ikat kuat tali sauh kapal dengan simpul hati pejuang 
Agar tak hilang kapalmu diseret gelombang 

Pelaut sejati pasti 'kan pulang
Meski ada seribu badai menghadang!!!

LDR Jangan Dijadikan Alasan

LDR
Pacaran jarak jauh, atau yang lebih beken disebut Long Distance Relationship (LDR), seringkali dijudge sebagai hubungan yang tidak serius dan lebih baik jangan dijalani karena banyak makan hatinya. Coba, siapa yang setuju dengan pernyataan tersebut?
Setelah bertanya pada para sahabat Vemale, tak sepenuhnya setuju. Karena telah banyak pula yang membuktikan bahwa LDR tidak seburuk itu. Komitmen. Komunikasi. Kejujuran. Kesetiaan. Tentu semuanya harus menjadi paket yang lengkap agar hubungan tetap awet dan dapat berjalan lancar. Toh sebenarnya tidak jaminan juga bila sering bertemu hubungan langsung lancar dan tanpa kendala. Well, semua kembali pada personal yang menjalaninya.
Setidaknya, sebagian sahabat Vemale ini berbagi, bahwa LDR bukan masalah bagi mereka. Itu hanya perkara jarak saja. Dan jarak tidak mengalahkan kekuatan cinta!
Jenuh itu bisa dibunuh! 
Kalau jenuh itu sih biasa ya. Dan saat kami merasa jenuh, kami akan membahas yang seru-seru, seperti film yang sedang diputar, pertandingan yang sedang disiarkan, atau saling mengirim foto kegiatan sehari-hari. Dan begitulah, jenuh itu tak akan menjadi masalah selama kita tak membiarkannya berlarut-larut.
Bagaimanapun LDR itu tetap menyenangkan - Pebriyanti
Bagaimanapun bagi saya LDR itu menyenangkan. Menjadikan orang yang kita sayang itu tetap jadi dirinya sendiri. Kita bisa percaya satu sama lain, walaupun akhirnya hubungan tak selalu berhasil. Tapi saya tetap optimis ;)
Kuncinya setia dan saling percaya - Sophia Amanda
Sakit rasanya kalau kangen itu tak segera ditebus dengan pertemuan, apalagi bila harus ditahan hingga berbulan-bulan lamanya. Saat kangen pun, hanya bisa mendengar suaranya lewat telepon, tanpa bisa menunjukkan perasaan lewat pelukan. Namun, semuanya impas saat bisa bertemu langsung dengannya. Rasanya tak ingin berpisah lagi. Dan sejauh ini, kunci dari hubungan kami adalah saling percaya dan setia.
So LDR bukan alasan kita untuk berpisah.

Puisi Untuk Pelaut


Pelaut Sejati Pasti 'kan Pulang!

Wahai pelaut sejati, pengembara samudera

Jangan pernah ada kata kandas apalagi jera



Meski kapalmu retak dihantam gelombang

Meski kapalmu terkoyak digores batu karang



Wahai pelaut sejati, penguasa lautan biru

Hati setegar laut setegar karang, jadikanlah dirimu



Kelak semua badai pasti 'kan berlalu

Masih besar harapan 'tuk kembali bertemu

Jumat, 15 April 2016

Kisah cinta seorang Pelaut

 Cinta memang luas, seluas samudera raya, sedalam-dalamnya jurang.
 Untukmu cerita ini kutulis, tapi jangan kuatir, kamu di pihak yang benar, benar-benar SUNTUK hahaha.....

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjpaiZbe4r1yHwrSVfsn8inyTgQK5vwcaXyZo1eqREeA6cimkNHdH8aAs69DvDUaDf3LVWzv1X8jvLjhTnHA-NjD8hSvDABeJZT7SJosq3TnAmzD8MobGj7lpH1tQoxrE_IkeKs7qHmL10/s1600/34.jpg
 Sasa namanya, wanita cantik berambut panjang dengan cat warna merah
kecoklat-coklatan. Matanya sipit tapi tatapannya tajam, setajam mata elang. Kulitnya putih bersih, bibirnya indah bak delima. Kalau bicara lembut penuh perhatian. Sudah layak kalo Sasa mempunyai pacar yang tampan dan juga pintar, anak seorang pendeta lagi, tentu moralnya lebih dibanggakan. Tapi ternyata Sasa mencintai bukan karena bentuk fisik semata, ada rasa kasihan terhadap pacarnya itu.
     Pacar Sasa namanya Tommy Ong, lelaki tinggi berkacamata minus, bicaranya halus. Tapi kenapa cinta Sasa berlandaskan kasihan belaka? Iya, dalam keluarga pendeta itu, kesehariannya bertolak belakang dengan kotbah yang sering ia suarakan dalam gerejanya. Di rumah, sang pendeta sering uring-uringan hanya oleh masalah-masalah sepele saja. Misalnya, ketika lauknya tidak cocok marah-marah. Ketika mau baca Alkitab, Alkitabnya
indah tempat, marah-marah. Ketika kacamatanya menempel di jidat, semua kena marah karena disangka menyembunyikan kacamatanya. Begitulah kesehariannya dan Sasa sering menyaksikan tu. Timbul rasa kasihan pada sang pacar yang juga sering kena uring-uringan kedua orangtuanya. Karena tidak tahan dengan suasana rumah yang selalu "panas", Tommy Ong kabur
ke Singapura untuk bekerja. Tetapi di rumah ternyata Tommy juga membuat masalah yaitu membobol KARTU KREDIT maupun tidak bayar leasing, sementara barang-barang dari leasing sudah dijual untuk biaya kabur ke Singapura. Akibatnya orangtuanya kena getahnya.
     Tapi sudah menjadi rahasia umum, mereka yang mempunyai masalah utang piutang selalu pintar NGELES, demikian juga dengan papanya Tommy. Ia selalu mengatakan kepada Debt Collector yang menagih ke rumahnya, bahwa ia tidak bertanggung jawab dengan kelakuan anaknya itu, karena ia sudah minggat entah kemana, dan utang itu tanpa sepengetahuannya. Atau kalo ada yang menagih, pura-pura tidak tahu alias pintu rumah tidak dibuka. Begitulah akhirnya, mereka dibuat sibuk oleh ulah Tommy Ong, yang lemah lembut namun licik dan ada bibit tidak bertanggung jawab!
     "Wkwkwkwkwkwkwkwkw!"
 
     Demikian bunyi nada SMS dari Hape Tommy, dengan sigap ia membuka dan ada senyum ketika tahu berita yang tertulis. Benar, dari Sasa.
     "Lagi apa sayang? Kabarnya udah kerja ya?" Tommy pun dengan cepat membalas.
     "Baik-baik honey, aku bekerja sebagai pelaut!" jawabnya singkat. Padahal Tommy hanya bekerja di sebuah kapal jurusan Fullerton ke Singapore Flyer, bukan seperti pelaut yang mengarungi lautan luas, tapi hanya sebuah tempat wisata yang dipisahkan oleh air laut yang tidak begitu panjang.
     "Sayang, kamu betah gak di singapore?" SMS Sasa berikutnya.
     "Betah dong honey, iam happy2 aja. Di sini sangat menyenangkan, kapan kamu mau main kesini?"
     "Emangnya mau kamu ajak kemana aja, say? Jalan-jalan ke Orchad?"
     "ORCHARD honey bukan ORCHAD!"
     "Hehehe pelit banget sih, cuma kurang huruf R aja protes."
     "hahahaha....Orchard road memang tidak bisa dilewatkan begitu saja kalo ke Singapore honey. Di sini penuh dengan mall, hotel dan toko-toko buat belanja deh. Kamu pasti betah kalo belanja hahahaha....."
     "Ih kok tau kalo aku suka shopping..."
     "Kalo nggak tau ya aku gak punya kartu kredit doong....!
     "O pantas kartu kreditmu banyak. Eh terus kemana aja yang asyik di sono?"

     "Banyak honey!"
     "Terus nginepnya entar aku dimana?"
     "Mau nginep dimana? Fullerton Hotel atau Raflles Hotel?"
     "Gila kamu! Itu hotel mahal, emangnya kamu sanggup bayar?"
     "Hahahaha ya bayar sendiri dong honey, mana aku punya uang buat nginep di situ hahaha....paling nginep di apartemenku aja."
     "Gelo kamu!"
     "Nanti kita foto-fotoan di Merlion, patung Singa, itu tuh simbol kota Singapore. Kuajak kamu nanti nonton opera di Esplanade. Atau naik komidi putar di Singpore Flyer sambil melihat pemandangan senja yang indah. Nanti kita naik MRT, kamu pasti suka liat stasiunnya yang bersih banget, enggak kayak di tempatmu kumuh dan rusuh hehehe...."
     "Ih kamu bikin aku kepingin ke sana!"
     "Kalo ke sini jangan lupa bawa duit yg banyak, biar bisa beli oleh-oleh buat ortumu. Kita bisa belanja di IKEA, di sini perlengkapan rumahnya sangat lengkap deh. Atau ke Vivo City, wah pokoknya di sini tuh sorga belanja dah! Nanti kuajak kamu ke Sentosa Island, ngeliat Song of The Sea, ini satu-satunya di dunia lho, sampe dapat Award, indah banget  ! Atau naik ke ketinggian 117 meter dengan Mount Faber Car, kamu bisa ngeliat kesibukan Keppel Harbour dan ngeliat seluruh penjuru Singapore!!"
     "Muter-muter kotanya naik mobilmu juga kan hihihi...."
     "Hehehe...kamu akan kuajak naik BMW seri 523 atau BMW X5 dah....Kalo bisa akan kucurikan buat kamu honey hahahaha...."
     "Ih kumat gilanya!"
     Begitulah kalo mereka sedang SMS atau bertelpon-ria, pulsa 100 ribu sepertinya kurang banyak. Maklum cinta memang sering dibatasi pulsa juga hehehe...
     Ketika Tommy Ong tengah nongkrong di cafe bersama sobat sekerjanya yang besok akan pulang ke Jakarta, ia mengeluarkan suatu ide yang bermaksud ingin menguji rasa cintanya sang kekasih.
     "Gila kamu!" begitu jawab temannya saat mengetahui ide Tommy.
     "Katakan saja, please!"
     "Tapi aku tidak tega,"

     "Pleaaaaase deh! Sekali ini aja. Sudah karang aja sesukamu, pokoknya intinya seperti itu!"
     Dengan berat hati sang teman menyanggupinya. Mereka berdua pun menghabiskan malam itu dengan minum sepuasnya.
     Sasa kaget ketika Alfa sudah berada di depan pintu.
     "Kenapa Tommy nggak bilang kalo kamu pulang?" tanya Sasa cepat.
     Dengan mimik sedih Alfa mulai menceritakan sebab kenapa ia pulang dan langsung menemui Sasa tanpa menghubunginya terlebih dahulu.
     "Apaaaa?! Tommy meninggal? Yang benar kamu Al!"
     "Benar Sa, mayatnya hilang di laut..." lanjut Alfa dengan masih bermimik pura-pura sedih.
     Sasa sedih bukan main. Airmatanya seketika tumpah, memeluk Alfa dengan tangis yang semakin memilukan sampai akhirnya Sasa lemas dan rebah di sofa panjang. Melihat itu hati Alfa tergetar. Perang bathin berkecamuk dalam hatinya, bagaimana kalo Sasa tidak hanya pingsan tapi ikutan tewas, begitu kecamuk dalam hati yang semakin membuatnya kuatir.
     AKhirnya dengan susah payah, Alfa berhasil menyadarkan Sasa. Dan ia tidak kuat hatinya untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya. Begitu mendengar cerita itu, hati Sasa panas dan ....
     "Plak! Plok!" kedua pipi Alfa ditamparnya dan ia diusir untuk meninggalkan rumahnya.
     "Maafkan aku Sasa, Tommy hanya ingin menguji kesetiaanmu, tidak ada maksud lainnya," Alfa masih berusaha menjelaskan, tapi Sasa sudah terlanjur tidak terima. Alfa mengalah dan pergi dengan langkah lunglai.
     Sasa langsung menyamber Hapenya, memencet nomor dan menempelkan di telinga. Untuk beberapa saat suasana hening. Hapenya Tommy ong tidak ada respon. Sasa masih berusaha menghubunginya untuk beberapa kali, tetap tidak ada jawaban, karena memang hapenya
dimatikan oleh Tommy. Ketika Sasa menghubungi nomor telpon di apartemennya juga tidak ada jawabannya. Dengan geram Sasa pun menghubungi Alfa.
     "Al, katakan pada Tommy, tidak ada lagi hubungan cinta denganku!!" demikian katanya singkat dan pedas.
     Tommy menyesal bukan kepalang saat mendengar cerita itu dari Alfa, apalagi ketika ia berusaha menghubungi nomer Hapenya Sasa , tidak pernah diangkat. Lewat SMS pun tidak ada jawaban. Ketika Tommy menggunakan nomer baru, barulah bisa tersambung, tapi jawaban Sasa
tetap ketus.
     "Tidak usah menghubungi aku lagi, tau! Kamu laki-laki GOMBAL, laki-laki GILA!!" begitulah jawaban Sasa yang ternyata marah besar.
     Hati Tommy semakin sedih, walau ia juga terkenal sebagai Play Boy, yang punya banyak pacar, tapi baginya Sasa adalah pelabuhan terakhirnya. Ia sangat menyesal sekali melakukan sandiwara itu, kemudian............Tommy Ong ditemukan mati bunuhdiri di flatnya, Block 26 Marsiling Drive, Singapore!


Janji pelaut

Cerpen lagiiii

****

Namanya Mbah Freddy, lengkapnya kami tidak tahu, bahkan nama pendeknya kami singkat lagi menjadi Mbah Fred. Sudah 6 tahun ini menghuni Panti Wredha tempat kami Praktek. Usianya 73 tahun tapi masih tampak sehat, tak heran karena dulu dia bekerja sebagai pelaut, wajahnya juga masih menyisakan sisa ketampanan masa muda. Setiap pagi kami selalu melihat pemandangan yang sama, Mbah Fred selalu rajin tanpa absen mengunjungi mbah Murni di wisma Flamboyan. Seperti penghuni wisma Flamboyan lain yang rata-rata mengalami ketergantungan. Mbah Murni telah lama mengalami lumpuh dan sekitar 4 tahun lalu buta karena katarak.  Dan mbah Freddy selalu rutin memandikan, menyiapkan baju, sampai menyuapi Mbah Murni, dilakukan tiap hari, tanpa jeda, tak pernah seharipun mangkir. Kata Perawat disana itu sudah dia lakukan sejak pertama kali datang ke Panti.
Bisik-bisik mengatakan 2 orang yang telah lanjut usia itu sedang jatuh cinta.
Ah…..tau apa mereka tentang jatuh cinta ? Kisah mereka bahkan lebih dahsyat dari sekedar “jatuh” cinta.
Di suatu sore dalam jeda rutinitas kegiatan panti, dengan wajah berbinar Mbah Fred-pun bercerita, tentang cintanya, tentang kemudaannya, tentang petualangannya, tentang lautnya ……………
*******
Dia seorang pelaut, selalu berlayar mengikuti kapal yang membawanya, tak pernah singgah untuk waktu lama di satu tempat. Itu jalan hidup yang dipilihnya, meskipun dia harus merelakan tak pernah lagi memanggil orang-orang yang dia sayangi dengan panggilan ibu, dan bapak. Dia sadar menyukai laut dan menikahinya serta merta akan membuatnya dibuang dari rumah. Saat dimana darah muda masih menggelegak dan keinginan orang tua untuk menikahkannya dengan seorang gadis yang bukan pilihannya membuatnya tak punya pilihan lain selain pergi. Toh dia menikmati kisah pelautnya,  karena dia suka melihat laut biru……………luas, seakan tak berbatas, dan bernyanyi riang dengan lagu warisan dari moyangnya.
nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa

angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda berani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai
Dia terbiasa dengan lagu itu sambil duduk di anjungan ketika pekerjaan rutinnya usai. Sebagai pelaut, sudah puluhan kota dia kunjungi, beberapa negara juga telah ia singgahi, semua kebudayaan, bahasa, dan macam suku bangsa membuat hatinya bahagia…..yah inilah makna hidup sebenarnya…..menjadi petualang. Dan sepertinya ia akan menjalaninya seumur hidup, sejauh mana Tuhan mengijinkan…………..
Kadang dia berpikir, lautlah takdirnya, mungkin dia juga akan mati di laut nanti, bahkan dia bermimpi dikuburkan di laut , impian yang sering ditertawakan teman-temannya.
“Buat apa kamu mimpi muluk begitu, di laut tak ada siapa-siapa, memang pacar kamu putri duyung hahaha” salah satu temannya tergelak mendengar impiannya
“Makanya Fred, punya pacar kek, biar hidupmu tak kau habiskan dengan memandangi laut saja hahaha” Eduardo teman Spanyolnya juga menggoda.
Sampai suatu waktu Tuhan mungkin memperingatkannya akan tiap harapan yang kurang layak untuk diminta padaNya.
Disatu kota persinggahan, dia berpapasan dengan takdir yang belum pernah dia temui sebelumnya, tepatnya di kota pelabuhan ujung timur pulau jawa, Surabaya……
Awalnya, dia mengira kota ini sama seperti kota-kota lain pada umumnya. Tapi, ternyata berbeda, ia mungkin bisa menolak tawaran duniawi berupa harta dan kedudukan yang memaksanya tinggal di daratan dan menjauh dari lautan yang dicintainya. Tapi kali ini bukan itu…………tapi ini adalah cinta. Bagi pelaut seperti dia, yang telah melewati begitu banyak kisah petualangan, yang telah menghabiskan begitu banyak malam tanpa kesepian, membuatnya mafhum bahwa di kota ini ia mendapatkan godaan terbesar yang tak bisa dilawannya. Nama gadis itu Murni, tidak cantik…..biasa saja bila dibandingkan dengan beberapa wanita yang banyak dijumpainya di kota, pulau bahkan negara lain, ada sesuatu yang membuat ia menjadi berbeda, hanya gadis ini yang bisa membuatnya seakan tak sabar untuk menjumpai mentari esok hari, hanya gadis inilah yang membuat hatinya serasa tak menjadikan logika sebagai tuannya lagi….dia mafhum….inilah yang sering disebut para pujangga dengan nama cinta…………………..
Pertemuannya dengan gadis ini bagai telah diatur oleh Penguasa Alam, saat itu dia berjalan-jalan ke sebuah pasar dekat pelabuhan, hanya 2 minggu kapalnya membuang sauh di kota ini, tak begitu ramai seperti Jakarta, tapi kata salah seorang temannya rujaknya enak  dan harus dicicipi sebelum pergi. Maka tak ada salahnya mencoba sekaligus mungkin ada sesuatu yang bisa dia dapatkan ketika berjalan-jalan.
Suasana pasar pagi itu  ramai, berdesak-desakan, hingga suatu waktu ketika ia sedang asyik mengamati sebuah clurit yang ditawarkan untuk cendera mata, ada seseorang yang menyenggolnya. Gadis yang membawa keranjang bawaan itu  tidak sengaja menabraknya karena memang jalan pasar terlalu sempit dan berjubel. Serta merta keranjangnya jatuh dan memuntahkan seluruh isinya ke jalan.  Mereka bersitatap sejenak, seperti ada magnet yang membuatnya tak bisa berpaling…slow motion. Hingga …..
”Maaf mas…” kata sang gadis. Sadar, diapun mengatakan ”oh…tidak apa-apa” spontan diapun menunduk dan membantu sang gadis memasukkan kembali barang-barang bawaannya ke dalam keranjang. Sepertinya keranjangnya berat dan diapun spontan menawarkan bantuan untuk ikut membawakannya ke tempat becak biasanya menunggu pelanggan, dan senyum yang terukir di mulut sang gadis menjadi isyarat tawarannya diterima.
Perjalanan sampai tempat becak itupun membuat mereka mengenal nama masing2, sebentar saja memang  tapi rasanya….entahlah…..dia juga tak tahu kenapa ketika malam tiba dia masih mengingat wajah manis dan pendar mata indah itu, ha..ha… konyol kan.
Dia bahkan juga masih belum mengerti kenapa dia ke tempat yang sama esok paginya, menunggu kesempatan dan berharap bertemu lagi dengan gadis itu. Tapi pagi itu takdir sedang tak memihak, sang gadis tak muncul untuk ditemuinya. Begitu juga esoknya, dan esoknya lagi………..sampai di hari ketiga, ketika ia memutuskan untuk kembali pada takdirnya, pada lautnya…..tiba-tiba gadis itu muncul, masih dengan wajah dan pendar mata  yang sama yang selalu diingatnya setiap malam. Entah kekuatan apa yang membuatnya mendekat dan bercakap-cakap dia tidak tahu, yang pasti setelah pertemuan itu dia telah mengenal bukan hanya nama, tapi juga rumah, dan janji untuk bisa bertemu kembali.
Aneh dan unik yang disebut cinta….dia percaya kini. Pada seseorang yang dia tak tahu juga kenapa begitu merasa terikat, mungkin karena ada sesuatu di mata gadis itu, dia melihat mata yang indah, yang belum pernah dilihat sebelumnya, yang membuatnya jatuh cinta.
2 minggu tak terasa dia lewati dengan indah, ada rasa berat yang mencoba mencegah petualangannya kembali kelaut, tapi…..dia tak bisa menolak, laut lebih mengikatnya, dia harus menjalankan kembali tugas yang belum usai ditunaikan. Janji untuk kembali mengiringi kepergiannya kali ini, sebelumnya tak pernah ia meniatkan untuk kembali, tidak sampai dia bertemu Murni, gadis itu, dia mendapatkan dorongan itu,, dorongan untuk kembali. Dia ingat waktu itu pertama kalinya ada seseorang yang melepas kepergiannya’
“Mas nanti benar kembali kan ?” kata Murni
“Pasti, tapi aku tak bisa memastikan, tapi tak lama, aku janji, dan kita akan menikah” dia menjawab sambil menggenggam tangan Murni erat. Dia ingin Murni tahu bahwa janjinya sungguh-sungguh.
1 bulan…….2 bulan……3 bulan……sang pelaut terbawa oleh jejak petualangan yang tanpa akhir, apakah dia melupakan……tidak ….dia menempatkan janji itu dalam ruang hatinya yang terdalam, dan seorang pelaut sejati tak pernah ingkar janji, dia pasti kembali, untuk Murni.
12 bulan……membawanya kembali ke Surabaya, daratan yang dia rindukan sekian lama, dan dia mencari lagi gadisnya. Murni …………
Tapi cinta……bukan sesuatu yang selalu menghadirkan tawa, mungkin kisah romeo dan juliet masih harus menjadi guru cintanya kali ini….
Waktu membingkai kesetiaan gadis itu, tapi dia tak bisa melawan takdir -atas nama setia- pada perintah orang tuanya yang telah mengatur perjodohan dengan seorang lelaki lain yang mapan dan pantas untuk menjadi suami di mata kedua orang tuanya. Sang gadis sudah menikah, dengan orang lain, bukan dia…………
Sang pelaut kecewa, tak pernah ia merasakan rasa ini sebelumnya, karena pedihnya begitu dalam….karena cintanya yang juga ternyata sangat dalam, ia memutuskan kembali pada takdirnya, sebagai petualang lautan, tak pernah lagi akan berdiam di daratan, dan tak akan menjalani takdir yang bernama pernikahan……………….seumur hidupnya.
40  tahun berlalu, badannya telah cukup rapuh menghadapi angin laut, napasnya tak lagi bisa mengimbangi kuatnya gelombang, walaupun berat dia memutuskan untuk mendarat……dimana ??? dia tak tahu, keluarga dia sudah tak punya, sendiri…..
Entahlah dorongan batin membuatnya kembali ke Surabaya, walaupun takdir tak memihak padanya disini, toh hanya Murni seseorang yang dia kenal dekat…..dia menganggapnya segalanya, Murni bukan hanya seseorang yang dicintainya, tapi juga keluarganya, dia memutuskan untuk kembali ke kota itu.
Banyak yang telah berubah, begitu pula Murni, dia menjumpainya bukan lagi seperti Murni 40 tahun yang lalu, banyak yang berubah darinya, tapi dia tahu…tidak dengan hatinya, dan hati Murni.
Murni kini hidup sendiri, di panti jompo, suaminya telah meninggal 10 tahun yang lalu, tanpa anak, badan yang renta dan lumpuh karena stroke……..oleh karenanya tetangga yang peduli membawa Murni ke panti jompo yang berada 25 km dari Surabaya.
Tapi cinta…bukan hanya kata yang ditulis di pasir pantai, yang bisa hilang oleh gelombang, cintanya terpatri dalam, bukan karena fisik, harta ataupun sifat duniawi, hanya dia dan hatinya yang tahu. Mereka bertemu lagi, di saat kemudaan tlah beranjak pergi, ketika kesempurnaan jasadi telah ditelan waktu dan usia. Tapi tetap sama, hati mereka masih hati 40 tahun yang lalu, dipertemukan oleh kecocokan jiwa, ketika kecocokan jiwa tak bisa ditentukan oleh banyaknya interaksi dalam selang waktu bahkan milenia.
Dia bertahan dan ikut menjadi warga panti Jompo, setia mengunjungi Murni untuk saling bercerita di wisma mereka yang memang berbeda. Sampai 5 tahun kemudian, Murni tidak hanya lumpuh, tapi matanya pun buta karena katarak, dia masih setia, tak hanya bercerita, tapi juga menyuapi dan menyiapkan segala kebutuhan Murni dari pagi hingga menjelang malam hari……tiap hari. Hingga kini……..
Itulah mbah Freddy, di usianya yang menginjak usia 70 tahun, badannya masih tegap, karena dia pelaut, masih rajin mengunjungi mbah Murni sekedar menyuapi dan bercerita, sampai saat ini……ditanya kenapa……….dia tak mengatakan apa-apa….hanya dari matanya kami tau…ada isyarat cinta
Ketika kami tanya kenapa tak menikahi mbah Murni (ada beberapa mbah disana yang kemudian memang menikah dan akhirnya tinggal di satu wisma), mbah Freddy mengatakan bahwa dia memegang janji, dulu….dia pernah berjanji pada diri sendiri untuk tidak akan pernah menikah…..eventough dengan mbah Murni, gadis yang membuatnya berjanji 45 tahun yang lalu. Dan cinta bukanlah sesuatu yang diikat dengan status pernikahan semata, mbah Freddy mengejawantahkan cintanya dengan memberikan waktu terbaiknya disisi mbah Murni ketika senja.
***
Dan ketika cinta tak berarti lagi uangkapan yang berisi kata-kata indah membuncah
dia hanya bisa terlihat dari kebaikan hati dan ketulusan saling memberi
semoga ….. aku dan kamu (my soulmate)  bisa meneladaninya😀