Selasa, 19 April 2016

Resiko Pacar Pelaut so Happylah hahah




Suka duka punya kekasih seorang pelaut


Menjadi pacar seorang pelaut memang sangatlah besar resikonya.
Tapi AKU TIDAK AKAN PERNAH menyesal
menjadi kekasih ataupun istrinya kelak !!

Saat itu aku duduk dibangku SMP,dia yang aku panggil dengan sebutan Mas karena umur dia 4 tahun diatas umurku.Gak pernah berpikiran pingin punya pacar pelaut, jangankan pelaut pikiran buat punya pacar aja gak ada hahaha.
Berawal dari dia minta nomor hp disitulah kita mulai akrab padahal sih masih satu desa tapi memang kita sebenarnya gak saling kenal (kan sombong hahaha),kedekatan kita saat itu ialah hanya sebatas kakak beradik, dia jadikan aku sebagai tempat curhatannya dia tentang pacarnya jadi sebelum kita pacaran aku udah tau semua rahasianya dia hahah. Banyak yang dia ceritain ke aku bahkan detik-detik mau putus juga cerita ke aku, dan TENGTOTTTT akhirnya dia beneran putus sama ceweknya itu, yang lebih parahnya dia diputusin dengan alasan si cewek udah punya pengantinya dia,dih kasian ya diputusin karna cowok lain hahaaha piss.

Nah ini nih awal kita menjalin asmara hahah.
Tanggal 1 januari 2011 tanggal yang cantik bukan?haha ya iyalah. Malam tahun baru pastinya malam yang ditunggu-tunggu para semua kalangan untuk melihat petasan nyala, tapi beda dengan aku, aku hanya menikuti acara om-om dan temen-temen bokapku pada bakar-bakar ikan saja dirumahku. Karna dirumahku rame ada acara gituan si calon doi akhinya pingin ngikut juga sekalian katanya sih buat deketin aku haha dan ibuku mengijinkan dia untuk main ,tepat pergantian detik,menit,jam,tanggal,bulan bahkan tahun si calon doi ngungkapin perasaannya dia ke aku kan  so sweet duh jadi klepek-klepek heheh. Dan akupun mengiyakan padahal saat itu statusku masih pacar orang, jahat ya aku hahah tapi masa bodohlah. Seiring berjalannya waktu pacar pertamaku mengetahui semua kebohonganku dan tanpa basa basi aku mutusinnya, dibilang jahat ya jahat tapi ini pilihanku wekk.

Lulus SMP dan aku lanjut ke SMA Negeri,disini ngerasain suka dukanya, Masuk SMA masih ditemenin doi baru sampai-sampai saat MOS tiba apapun keperluanku dia yang mengurusinya.MOS selesai dan akupun dinyatakan menjadi siswa di SMA itu, seiring berjalannya waktu mendengar bahwa si doi mau melanjutkan study’nya sebagai taruna pelayaran di Semarang sedangkan aku di Pemalang so syedih kan, harus LDR’n gitu. Kini tiba saatnya dia masuk ke kampusnya itu dan yang bikin sedih itu si doi harus mengikuti kegiatan yang namanya Mantab Bintal dan itu artinya dia gak bisa kamunikasi denganku selama 1minggu, iya sih seminggu itu belum apa-apa tapi bagiku yang baru ngerasain LDR so berat banget. Aku jalani seminggu itu tanpa komunikasi dengan dia dan akupun mampu sampai akhirnya dia selesai dengan kegiatan itu alangkah senangnya aku langsung dapat sms dari dia dan dia mengatakan kangen ke aku ,hahaha. Sekarang saatnya dia masuk keperkuliahan dan ini artinya bakalan jarang ada waktu untuk bertemu tapi aku anggap itu semua resiko,kita bertemu hanya sebulan sekali itu pun hanya sehari saja yaampun singkat banget bukan , saat dia pulang aku selalu meluangkan waktu untuk bertemu dengan dia.  Sampai aku lulus SMA aku menjalin hubungan dengan dia.

He is my sailor and i love him :*





Berlayarlah dan Jagalah Hubungan Kita

Punya Pacar Pelaut?? Siapa Takut!! PART 2

"Kok mau si pacaran sama taruna pelayaran? kan jarang ketemu,jarang komunikasi."
"Nanti kalo udah nikah ditinggal mulu lho..emang sanggup ngurus anak sendirian?"
"Jangan mau sama pelaut,nanti istrinya banyak,di setiap pelabuhan ada istrinya"
"Punya pacar tp berasa gak punya pacar,gak capek??"

Mungkin kalian yang mempunyai pacar atau suami yang berprofesi sebagai pelaut sudah tidak asing dengan pertanyaan seperti pertanyaan di atas. Ya,memang sebuah kewajiban mempunyai stock sabar yang lebih dari pasangan lain untuk pacar atau istri seorang pelaut. Jujur saja memang sangat berat rasanya mempunyai status pacar atau istri dari pelaut. Mulai dari jarangnya komunikasi dan pertemuan hingga tidak mempunyai tempat untuk sekedar berbagi cerita. Hal ini pun sedang saya rasakan,mulai dari pertanyaan pertanyaan dan pandangan negatif tentang pelaut dari orang di sekitar kita,terkadang terasa lelah untuk berada disituasi seperti ini untuk waktu yang lama,tetapi saya selalu mengingatkan diri saya sendiri bahwa setelah semua rintangan ini kami akan mendapatkan kebahagiaan. Jika medapatkan pertanyaan seperti pertanyaan-pertanyaan di atas,cukup jawab dengan senyuman lalu "tergantung pribadi masing-masing,tidak semua pelaut seperti itu" dan hal itu sudah saya buktikan.

Part 2
3 tahun lamanya aku pacaran sama taruna pelayaran dan saatnya dia harus prala artinya aku bakalan ditinggal dia lama. Saat itu tahun 2014 tepatnya di bulan April dia berangkat ke Jakarta untuk mencari perusahaan kapal yang akan dia jadikan tempat pralanya dia, hampir beberapa bulan dia dijakarta gak ada hasil tapi aku selalu suport dia untuk selalu bersabar,tepat bulan Juni alhmdulilah dia mendapatkan kapal, ada rasa senang ada rasa sedih, sedih karna akan ditinggal begitu lama,masa prala dia ialah 1tahun artinya aku harus kuat menahan rindu L. Aku selalu berdoa agar dia selalu dalam lindungan yang maha kuasa. Berminggu-minggu tanpa kabar dari dia rasanya rindu sekali berharap kapal dia cepat-cepat sampai dan bersandar agar ada sinyal untuk mengabariku.

Singkat cerita dibulan Oktober tepatnya 4 bulan selama dia berlayar,saat itu dia mengabariku bahwa kapal dia akan bersandar disemarang dan dia akan berusaha untuk pulang ke rumah alangkah bahagianya aku mendengar bahwa dia akan pulang. Tibalah kapal dia disemarang dan dia langsung bergegas mencari taksi untuk pulang kerumah. Sesampai dia dirumah berhubungan rumah kita masih 1 desa jadi malam hari dia main kerumahku untuk menemui aku, aku benar-benar bahagia bisa bertemu dengan dia walaupun hanya dalam hitungan jam saja,setidaknya aku bisa melepas rinduku ini. Dia pulang hanya sehari saja paginya dia harus kembali kesemarang dan harus berlayar lagi,aku merasakan sedih itu kembali. Pagi telah tiba saatnya dia harus kembali untuk berlayar begitu sedihya aku yang gak bisa mengantarnya kepelabuhan karna setatusku mahasiswa yang saat itu aku harus masuk perkuliahan. Kita berjanji untuk saling menjaga hubungan kita.

Bulan Desember hampir selesai, tahun akan berganti dan artinya tepat 4 tahun aku menjalin hubungan sama si dia. Akan ada moment terindah yang memang harus dilewati bersama tapi saat itu aku sedih karna dia masih berlayar tiba* dia mengabari kapalnya akan bersandar lagi disemarang tepat tahun baru yaitu hari jadian kita, dia menyuruhku untuk menemuinya disemarang, ini kesempatanku untuk bisa bertemu dia kembali, kebahagiaan kini menyelimutiku dan akhirnya aku berangkat kesemarang ditemenin sama saudaraku yang sudah aku anggap sebagai kakaku sendiri. Sesampai disemarang lagi lagi aku bertemu hanya dalam hitungan jam tapi semua aku anggap resiko jadi pacar pelaut so gpp deh. Semalaman kita bertemu kini saatnya dia harus kembali berlayar dia pamit ke aku dan aku bener-bener sulit untuk melepasnya, aku menangisi kepergiannya dia mencoba menenangkan aku agar tidak menangis dan akupun pura-pura untuk tegar walaupun itu sulit,dia kecup keningku dan berkata baik-baik ya, setelah itu dia sudah tidak bisa menemuiku kembali walaupun kapal dia bersandar kembali dan aku harus menunggu sampai prala dia selesai .


Semua akan Indah Pada Waktunya

Antara Jarak dan Waktu, aku... kamu...kita.....

"it's us vs time and distance, but i know we'll win-quote"....
Sekarang aku udah kebal dengan omongan pelaut itu gak setia pelaut itu istrinya banyak dan blablablablalalal. Cuek aja bagi kalian yang punya pacar pelaut, gak semua pelaut gitu kan karna aku sendiri hampir 5 tahun pacaran sama pelaut.
Lanjut dari part 2 ,ini benar-benar kisah nyata
Masa prala pacarku ialah 1 tahun itu benar-benar waktu yang lama tapi aku mampu melewati itu semua. 1 tahun itu berlalu dan selesai sudah masa prala pacarku senangnya bakalan ketemu kembali dengan dia. Tepat dibulan Juni 2015 dia selesai prala dan saatnya untuk kembali ke aku dan keluarganya. Senangnya gak terbayangkan hari-hariku bakalan bareng dia sebelum dia laporan ke kampusnya. Dia pulang dan banyak hari-hari yang aku lewati bersama dia. Dan ada saatnya untuk di tinggal kembali ,bukan ditinggal untuk berlayar tapi ditinggal ke semarang untuk laporan pralanya, disitu dia berjuang untuk menuju kemenangan artinya laporan yang dia buat harus benar-benar mendapatkan tandatangan dari beberapa dosen, untuk mendapatkan itu semua juga gak mudah dia harus benar-benar menguasai isi laporan yang dia buat,ya bisa dikatakan kalau di universitas itu namanya kayak semacam sekripsi dan harus melewati ujian skripsi dulu kalau mau mendapatkan gelar. Doaku kali ini semoga selalu diberi kelancaran. Doaku terkabul akhirnya dia lancar segalanya dan moment yang dia tunggu-tunggu kini adalah wisudanya , kebahagianya juga kebahagiaanku.
23 September 2015 dimana dia akan melaksanakan wisudanya jauh-jauh hari semua dia persiapkan, sebagai kekasihnya akupun ikut mendampinginya ,aku begitu merasakan kebahagiaannya,dia menunjukan bahwa dia mampu melewati itu semua perjuangan dia dalam perkuliahan perjuangan dia dalam masa prala bahkan perjuangan dia untuk mencapai ini semua. Aku bahagia bisa menemaninya dari pertama dia msuk perkuliahan sampai dia wisuda. Dan aku melihat kebahagiaan itu pada kedua orang tuanya juga, begitu bahagiannya kedua orang tua dia sampai mereka meneteskan air mata sambi memeluknya ,aku ikut meneteskan air mata bahagia melihat dia dan keluarga dia yang meningatkanku pada orang tuaku. Begitu besar pula perjuangan orang tua kita,mereka lewati panas hujan untuk membahagiakan kita untuk membiayai kita untuk mengantarkan kita ke kebahagiaan dalam benak mereka yang ada hanya mereka ingin melihat kita bahagia karna kebagiaan anak ialah kebahagiaan orang tua. Terima kasihlah pada orang tua kalian.
Kembali ke cerita. Semua telah aku lewati baik suka duka menjadi pacar pelaut. Mungkin banyak diluar sana yang mencibir sosok pelaut tapi bagiku pelaut itu sama-sama sebuah profesi yang tidak jauh beda dengan profesi lainnya seperti dokter, pengusaha, petani, pegawai negeri, guru, dll. Hanya saja ini yang membedakannya yaitu resiko profesi pelaut adalah jauh dari keluarga dan tidak pernah bisa bersama orang yang mereka sayang, maka kita juga harus siap untuk menerima segala resikonya untuk bisa bertahan sendiri saat harus ditinggal jauh dalam waktu yang tidak sebentar dan kita juga harus siap untuk menjadi wanita hebat yang berbeda dari wanita "normal" lain yang ada di sekitar kita, karena pada dasarnya hal itu akan menjadikan kita kuat dan tegar, ya bila kita sudah yakin pasti akan ada makna dan cerita indah yang dapat anda banggakan kepada anak cucu nanti dan mungkin kita akan bisa lebih memaknai arti kehidupan, kasih sayang dan bagaimana pentingnya kepercayaan, komunikasi dan  yang paling penting kita akan tau betapa keluarga dan orang2 yang kita sayangi itu adalah harta yang paling berharga dan mahal yang tak bisa di dapatkan dimanapun. 5 tahun aku menjadi pacar seorang pelaut dan doaku sekarang semoga selalu langgeng dan bisa mencapai ke acara ijabkobul bahkan langgeng dunia akhirat. Aminnn
Note’s :

Pelaut bukanlah alasan aku mencintainya . Akupun tak memandang semua itu, aku tetap mencintainya bagaimanapun keadaannya itu. Sampai aku tau bahwa aku harus siap menjadi wanita “tidak biasa” menghadapi status dia sebagai seorang pelaut.
Pelaut! Pelaut itu tak jauh beda dengan yang lainnya. Tak lebih berharga, tak lebih istimewa. Kita harus banyak bersyukur dengan semua itu. Diluar sana banyak sekali yang lebih galau di banding kita karna jauh dari pasangan.

Keberuntunganku kali ini adalah bukan semata aku ingin pamer dan bangga tapi, Keberuntungan ini adalah perjuangan kita. Menjadi kekasih, istri pelaut itu semua membutuhkan banyak perjuangan. Kekasihku, tak peduli pangkat dan jabatannya apa, tak peduli gajinya sebanyak apa, tak peduli seragamnya bagaimana, aku akan tetap bangga mendampinginya..
Bagiku, dialah yang layak menemaniku, dan menerimaku sebagai kekasihnya, I love you him.. very much :*



Untuk Engkau yang Aku Tunggu

Kata Romantis 

"Meski kita berjauhan tapi ingatlah bahwa kita masih berada di bawah langit yang sama"

"Kita adalah pasangan yang sempurna hanya saja ada jarak yang membuat kita terpisah"

"Cinta sejati sekalipun terpisahkan jarak namun perasaan tidak akan pernah berubah dan perasaan di hatiku hanya untukmu"

"Lupakan masa lalu dan lihatlah ke masa depan. Ingat, hidup menuju ke masa depan,bukan ke masa lalu"

"Mengingat masa lalu yg buruk hanya akan membuat kita semakin hidup dalam sebuah rasa benci dan amarah"

"Masa lalu adalah salah satu dari sekian banyak batu2 kecil dalam suatu hubungan "

"Coba deh renungin. Mau gt lepasin pasangan yg kaya gt? Yakin bakal dapet yg lebih? "

"Kurang apa lagi coba, udah dikasih pacar yang mandiri, kuat, dan tetap sabar nunggu walau dipisahkan jarak "

"Aku hanya ingin km sadar bahwa aku sangat sabar nunggu kamu"

"Stop untuk berfikiran negatif ke pasangan. Sabar, namanya juga jauhan "

"Ingin rasanya untuk meredam emosi agar hubungan kita ttp baik2 sj. Tp aku tak bisa sendiri, aku butuh km. Cobalah tuk bersikap dewasa "

"Terjebak emosi hanya akan membuat kita tidak bisa memahami dan saling mengerti "

"Sampai sekarang aku masih berusaha berjuang dan mempertahankan semua "

"Mencintai itu tentang hati, bukan jarak "

"Jika jarak bisa kita taklukan, semuanya akan baik-baik saja sayang "

"Jika ada perempuan yg mencintai dan memperjuangkan mu mengapa km malah sibuk memerhatikan yg tak mencintaimu? Cobalah belajar setia"

"Aku yakin bahwa yang selalu ada di dalam hati pasti akan menang banding yg ada di tatapan mata meskipun terpisah jarak "

"Aku jg ingin saat dimana "kita" membuat dunia cemburu. Dunia yg selama ini meremehkan hubungan kita "
'Aku ingin saat itu segera tiba, saat dimana kamu tak lagi jauh dariku & menggenggam jemariku saat aku mersa sendiri"

Mungkin cukup ini dulu tentang Kata Romantisnya, ntar psati di update dengan yang baru oke....selamt LDR :D

Kunci Keharmonisan Bersama Pelaut

Berikut saya bagikan Kunci keharmonisan keluarga pelaut:
1.     Insiatif untuk saling mengabari
Memang sangat susah untuk dapat kabar dari mereka, tetapi sebagai seorang istri maupun pacar pelaut menanyakan kabar meskipun dia balas hanya sesekali.  Dan saya jujur bahwa saya ingin supaya dia selalu mengabari saya manakala dia sudah sampai pelabuhan.  Berusahalah sebisa mungkin untuk terus berkomunikasi dan member perhatian timbale balik.
2.    Jaringan doa
Doa merupakan penguat hubungan.  Meskipun saya dan pacar sayajauh tetapikami satu dalam doa-doa kami.  
Doa membuat dia bertahan mendadapi gelombang samuderadan doa membuat beliau mengubungkan dua Negara yang terpisah oleh lautan.  
3.    Kesetiaan
Memelihara kesetiaan bukan suatu hal yang gampang.  Ada banyak gadis di luar sana yang menggiurkan, ada banyak godaan di darat yang mungkin saja terjadi.  Tetapi kuncinya adalah tetap menjaga hati.  Sang suami yang baik adalah suami yang tidak hanya menyingkirkan pria lain dari istrinya tetapi juga menyingkirkan wanita lain dari hidupnya.
4.    Mengingat kebaikan lebih banyak daripada kelemahan/keburukan
Ada keuntungan menjadi istri pelaut antara lain adalah rekening bengkak setiap bulan,
Tidak repot menyiapkan menu makan dan mencuci pakaian suami selama berlayar,
Jarang bertengkar,
dan ketika suami pulang ke rumah rasanya kita kayak baru menikah lagi. Tak ada rasa bosan.
5.    Mengatur keuangan secara bijaksana.
Mentang-mentang gaji suami gedhe, trus istri seenaknya aja belanja, boros, dan pelit terhadap keluarga.  Itu juga bisa merusak keluarga.
Belanjalah seperlunya dan berdandanlah seperlunya.  Jangan sampai ada pikiran yang buruk terhadap kita, bahwa semenjak suami berlayar kita malah foya-foya dan menggaet pria lain.
Jangan sampai ketika suami berlayar digoyang ombak, istri digoyang tetangga.

Demikian kunci bahagia keluarga pelaut, kiranya bermanfaat bagi para olive dan popeye.

Senin, 18 April 2016

Menyedihkan ,,,,,,,


Cerita Cinta Pelaut sebelumnya : Pandangan Yang Salah Terhadap Pelaut

Mari kita simak bersama dengan judul Cerita Cinta Seorang Pelaut Yang Mengharukan, bagi yang tidak terharu bisa komentar di bawah ini.

Seorang pemuda miskin sangat mencintai seorang wanita kaya. Suatu hari pemuda itu melamar si wanita itu. 

Wanita itu berkata: "Dengar ya, gaji bulananmu sama dengan pengeluaran harianku...!!! Haruskah aku menikah denganmu? Aku tidak akan pernah mencintaimu. Jadi, lupakan diriku dan menikahlah dengan orang lain yang setingkat denganmu." 
Cerita Cinta Pelaut

Tapi entah kenapa si pemuda tidak bisa melupakannya begitu saja. 10 tahun kemudian, mereka bertemu disebuah outlet Pizza daerah Cipulir. Wanita itu berkata, "Hei Kamu!!! Apa kabar? Sekarang aku sudah menikah
lhoo... Apakah kamu tahu berapa gaji suamiku? Rp. 10 juta perbulan! Dapatkah kamu bayangkan? Dia juga sangat cerdas." 

Mata pemuda itu berlinang air mata mendengar kata-kata wanita itu, namun tetap berusaha tersenyum. Beberapa menit kemudian suami wanita itu datang. Sebelum wanita itu bisa mengatakan sesuatu lagi, 

Suaminya berkata: "Capten...?! Saya terkejut melihat Anda di sini. Kenalkan ini istri saya." 

Lalu dia berkata kepada istrinya, "Kenalkan Nakhoda kapal tempatku bekerja, Capten masih lajang lho... Dia mencintai seorang gadis tapi gadis itu menolaknya. Itu sebabnya dia masih belum menikah. Malang nian gadis itu... Bukankah sekarang tidak ada lagi orang yang mencintai seperti itu?" 

Wanita itu merasa terkejut dan malu sehingga tidak berani melihat ke dalam mata si pemuda. 

Kadang orang yang kita sakiti dan kita hina jauh akan lebih sukses dari pada yang kita bayangkan... Setelah semua terjadi timbullah sebuah penyesalan dari dirinya......

"Pelaut hanya tak mempunyai nama harum didaratan. . . namun perjuangan demi keluarga tdk diragukan lagi... #salam pelaut

Begitulah Cerita Cinta Pelaut Yang Mengharukan, cukup singkat dan mudah dibayangkan apabila ada dalam kehidupan nyata.

Cerita Istri Pelaut

Jadi Istri Pelaut ?? Tantangannya ?? 

Banyak orang yang berpendapat negatif tentang seorang pelaut...seperti nasehat seorang ibu kepada anak perempuannya "nak,jangan sampai kau kecantol sama pelaut seperti tetangga kita itu...baru saja menikah sekarang sudah ditinggal pergi...apa lagi kalo nanti kau akan melahirkan,belum tentu suamimu bisa menemanimu". Dan banyak lagi kesan2 negatif dari seorang pelaut.Tapi ada juga yang perpendapat kalo jadi istri pelaut kau pasti akan cepat kaya,tak ada yg melarangmu utk berbelanja apapun yg kau suka. Tak sedikit jg orang tua yg ingin anak gadisnya mendapatkan suami seorang pelaut. Tapi kadang mereka tidak paham dengan profesi ini. Padahal kalo kita dapat berfikir lebih dalam dengan profesi ini,kita akan menemukan betapa kerasnya hidup diatas kapal. Profesi yg menuntut kerja selama 24 jam dan tanpa libur,bahkan tanpa dapat menuntut utk libur dihari ini libur nasional sekalipun.Dan sudah pasti resiko yg dihadapi lebih besar dibandingkan dengan kerja didarat.Pagi,siang,malam yg mereka lihat hanya bentangan laut yg tak tahu dimana batasnya. Semua itu dilakukan selain karena tuntutan profesi jg karena mereka harus memberi makan keluarganya dirumah.Walau ada jg kalanya mereka butuh hiburan selayaknya seorang manusia,hanya saja jenisnya dikembalikan lagi pada pribadi dan iman mereka...Dan kalo ada orang yg berkata pelaut istrinya banyak...tidak jg karena tetangga saya hanya seorang pegawai negeri,tp dia mempunyai istri lebih dari dua. jd tak perlu jd pelaut utk hanya memberbanyak istri..."saling percaya" dan "dapat dipercaya" mungkin hanya itu modal untuk menjalin hubungan yg harmonis dengan seorang pelaut.dan satu hal lagi "Pelaut Juga Manusia" yg punya banyak kelemahan dan kadang tak tahan dengan godaan.Berdoalah saja semoga itu tak terjadi dengan suami atau calon suami anda
Menjadi seorang istri sebetulnya sudah merupakan sebuah status yang cukup menantang.. karena perubahan status dari jomblo menjadi istri seseorang.Namun, mungkin keadaan menjadi makin menantang.. ketika calon suami adalah seseorang yang memiliki pekerjaan dengan stigma negative yang cukup berat. Meskipun tentu saja, banyak profesi lain yang berat juga ya ?. 
Tapi kata PELAUT.. jarang sekali mendapatkan apresiasi yang baik dari orang awam. Padahal boleh dibilang profesi pelaut termasuk yang disebut-sebut dalam alqur’an sebagai salah satu profesi tertua di dunia.
Bayangkan saja.. di jamannya nabi NUH as.. telah ada kapal besar.. siapa yang mengendalikannya kalau bukan para pelaut ?
Oleh karena itu, rasanya terpanggil sekali hati ini untuk bercerita.. bagaimana tantangan hidup yang aku dapatkan ketika Allah jodohkan dengan seorang pria dengan profesi sebagai pelaut….
Tantangan pertama… : Pertanyaan dari temen dan keluarga mengenai kesetiaan seorang pelaut
Ya… semua rata-rata mempertanyakan kesetiaan seorang Pelaut. Sebuah pertanyaan aneh sebenarnya mengingat, bukankah kalau ditotal dari jumlah perbandingan seluruh suami yang bekerja.. pelaut tidak menempati ranking tertinggi untuk berselingkuh ?
Coba kita bandingkan dengan anggota DPR, DPRD, atau PNS sekalipun, belum lagi para eksekutif muda. Gak terhitung kasus perselingkuhan dan ketidaksetiaan mereka kan ?
Jadi, ketika seseorang bertanya kepadaku.. apakah aku tidak takut nanti sang Pelaut berselingkuh ?. Aku jawab dengan tegas.. AKU TIDAK TAKUT dan TIDAK KHAWATIR,  karena berselingkuh itu bukan karena profesi.. tapi kemauan si suami itu sendiri. Meskipun dekat istri sekalipun, jika memang sudah niat dan ada kesempatan, pasti dilakukan..
Jadi… kesetiaan seorang pelaut.. sama saja dengan kesetiaan suami-suami yang lain. Semuanya sangat individual..
Tantangan kedua..: Ditinggal berbulan-bulan oleh suami
Ini tantangan yang cukup berat sebenarnya.. Apalagi aku alami ketika baru 6 bulan menjadi pengantin baru.
Jika dulu aku terbiasa ditinggal Papa kerja keluar kota berhari-hari dan berminggu-minggu,  aku tidak pernah khawatir. Aku tidak pernah mengerti perasaan Mama saat itu..
Namun sejak menjadi seorang istri Pelaut, mau tidak mau..berbulan-bulan aku ditinggal. Aku jadi merasakan apa yang dirasakan Mama selama ini. Meskipun Papaku bukan pelaut, namun pekerjaannya selalu membuat beliau meninggalkan keluarga.
Rasanya memang berat, karena setiap persoalan yang muncul dalam diri, keluarga dan lingkungan..harus aku hadapi dan cari solusinya sendiri. Memang sih ada alat komunikasi, ..tapi gak setiap saat ada signal ataupun alat komunikasi yg bisa digunakan di laut lepas sana kan ?
Rasa khawatir sering sekali muncul, jauh lebih sering dari rasa rindu ke suami. Mungkin karena medan pekerjaannya yang tidak dapat diprediksi. Tak jarang,  air mata menjadi teman sehari-hari karena mengkhawatirkan nasib suamiku disana.
Walhasil, selain terlatih untuk sabar menanti suami, aku juga jadi makin kuat dan sabar  menghadapi berbagai ujian sebagai pengantin baru, termasuk beradaptasi dengan keluarga suami dan pihak lainnya.
Tantangan ketiga : Adaptasi dengan keadaan dan godaan dari orang sekitar
Ini juga tantangan berat…
Tak sedikit teman kerja, senior ataupun teman kuliah yang mengetahui kalau aku sering ditinggal dan mempunyai suami seorang pelau, maka sering berseloroh  ke arah yang negative dan tidak menyenangkan. Belum lagi komentar-komentar jorok seputar suami istri..
Aku tidak pernah meladeni, boleh dibilang aku pun tidak pernah ikut  tertawa dengan seloroh mereka. Tidak jarang aku langsung meninggalkan mereka, bahkan menunjukkan muka tidak suka kearah mereka langsung, sekalipun mereka adalah para seniorku atau teman kuliahku. Ada juga orang  yang awalnya seperti mengajak diskusi kuliah, ujung-ujungnya membahas hal yang tidak perlu dibahas terkait masalah hubungan suami istri..
Untuk yang seperti ini aku tidak sungkan untuk membentaknya dan mempermalu orang tersebut di kelas atau dimuka orang ramai.
Aku jadi berpikir…
Kata orang .. Pelaut tidak setia.. Pelaut suka ganggu perempuan..
Namun yang aku alami malah sebaliknya.. teman kuliah atau kolega di kampus, justru menggangguku dan cenderung mengumbar kata-kata tidak pantas diucapkan oleh seseorang yang berpendidikan..
Jadi tak perlu pembuktian secara khusus untuk menunjukkan bahwa laki-laki hidung belang atau tidak setia itu,  tidak mesti seorang Pelaut, Iya kan ?
Tantangan keempat : Kalau berkumpul.. adaptasi terus menerus…
Benar sekali…
Ini aku rasakan setiap kali suami cuti dari pekerjaannya beberapa minggu…
Aku harus adaptasi berbagai hal..mulai dari kebiasaan yang biasanya dilakukan sendiri ketika suami berlayar, hingga hal-hal kecil sekalipun..
Tak jarang, diawal-awal masa berkumpul lagi..aku sering sekali terkejut ketika bangun tidur ada laki-laki disampingku. Aku benar-benar kaget lho …
Biasanya ini terjadi di hari-hari pertama kumpul lagi..
Belum lagi beradaptasi dengan sifat-sifatnya yang belum banyak aku ketahui dan pelajari karena sering kali belum kenal betul..tau-tau si suami udah harus berlayar lagi…
Seru sih ! Karena jadi menemukan hal-hal baru setiap hari…
Meskipun juga tidak dipungkiri..ini semua dapat dijalani dengan adaptasi yang baik karena diimbangin dengan kerja keras untuk menghindari konflik.
Sebetulnya…
Banyak lagi tantangan-tantangan yang ada ketika kita menjadi seorang istri, apalagi menjadi seorang istri yang suaminya berprofesi tertentu seperti Pelaut…..
Namun secara garis besar… ini semua harus bisa dihadapi…
Aku juga merasa punya semacam obligasi atau kewajian untuk mampu mengikis stigma negative yang sering muncul terkait profesi Pelaut ini…Mudah-mudahan aku bisa….